Bersepeda di akhir pekan memang aktivitas yang menyenangkan. Namun, jangan sampai hobi satu ini menimbulkan masalah di area kewanitaan. Faktanya, dari hasil studi tim dari Universitas Yale, bersepeda bisa menyebabkan mati rasa di area peka ini yang berujung pada disfungsi seksual pada wanita. Saat duduk, tubuh disanggga oleh tulang ischial tuberosities, sementara saat duduk di jok sepeda, tubuh tidak tersangga dengan baik. Akibatnya, berat tubuh menekan perineum, area antara tulang kemaluan dan anus.Saraf dan pembuluh darah yang memberikan sensasi dan aliran darah ke alat kelamin jadi tertekan dan menghambat pasokan oksigen. Selama tiga menit, aliran darah pun berkurang hingga 80 persen. Efeknya adalah mati rasa atau kesemutan.Untuk mencegah hal ini, seperti dilansir livestrong.com, dalam memilih sepeda pilihlah yang joknya dirancang khusus untuk wanita. Jok tersebut memang dibuat untuk mengurangi tekanan pada area perineum dan menciptakan rasa nyaman.Lalu, pastikan posisi jok tidak setara atau lebih tinggi dari stang. Turunkan sedikit bagian jok depan dan naikkan stang, cara ini bisa menempatkan pengendara dalam posisi lebih tegak dan mendistribusikan berat badan ke belakang area perineum. Selalu sesuaikan posisi jok dan pastikan Anda duduk dalam posisi yang sangat nyaman saat bersepeda. Solusi lainnya adalah dengan berdiri setiap 10 hingga 15 menit, untuk memulihkan aliran darah ke pangkal paha.Dalam kebanyakan kasus, mati rasa dan kesemutan terjadi setelah beberapa jam bersepeda. Dengan berdiri, Anda bisa mencegah hal itu terjadi. Dokter Steven Schrader, pakar kesehatan reproduksi dari National Institute for Occupational Safety and Health, Amerika Serikat, memperingatkan untuk menghindari penggunaan jok model saddles cut out. Itu karena jok model tersebut lebih berisiko membuat berat tubuh menekan saraf dan pembuluh darah di area intim.
sumber : life.viva
Memilih sisir untuk rambut sepertinya kegiatan mudah. Tapi hati-hati, menggunakan sisir yang salah bisa merusak rambut Anda.
Berbagai jenis rambut tentu memiliki kebutuhan yang berbeda. Menyisir merupakan kegiatan penting untuk kesehatan rambut. Pada saat menyisir, selain merapikan rambut, minyak pada kulit kepala juga didistribusikan dan bisa membantu memperlancar sirkulasi darah di kepala. Karena itu jangan sepelekan kegiatan menyisir. Sisir yang tepat bisa membantu membuat rambut Anda terlihat lebih sehat.
Sisir yang kita kenal umumnya terdiri dari dua jenis. Sisir pipih yang terdiri dari gigi-gigi yang terbuat dari bahan plastik, aluminium, tulang, dan berbagai bahan lainnya. Sedangkan jenis lainnya adalah sisir berbentuk seperti sikat, dengan sikat yang terbuat dari bulu atau bahan lain seperti plastik, kayu, dan logam. Bentuknya juga bermacam-macam, ada yang kotak, setengah lingkaran, oval, atau bundar.
Rambut yang panjang, pendek, tipis, tebal, lurus sampai keriting memiliki tekstur yang berbeda. Umumnya, semakin panjang dan tebal rambut, sebaiknya makin besar sisir atau diameter sisir sikat yang digunakan.
Rambut pendek
Pemilik rambut pendek bisa menggunakan sisir biasa untuk merapikan rambut. Untuk menata rambut atau membuat volume saat mengeringkan rambut, gunakan sisir sikat bulan dengan diameter sedang. Rambut pendek membuat ujung sisir rentan melukai kulit kepala. Pilih bahan sisir yang lembut dan tidak mudah melukai kulit kepala. Perhatikan pinggiran dan ujung sisir jika memilih sisir plastik. Pastikan tidak ada ujung yang tajam yg bisa melukai kulit kepala.
Rambut panjang
Sisir sikat dengan kepala sikat kotak bisa menjadi pilihan si rambut panjang untuk merapikan rambut. Gunakan sisir sikat bulat berdiameter besar untuk menata rambut, membentuk gelombang, atau menambah volume rambut. Untuk pemilik rambut tebal dan panjang, pilih sisir sikat yang terbuat dari plastik atau kayu yang terdapat bulatan pada ujungnya. Ujung bulat pada sikat sisir membuat lebih mudah ketika memisahkan rambut yang kusut dengan lembut.
Si rambut tebal juga sebaiknya memilih sisir dengan gigi yang jarang untuk mencegah rambut mudah tersangkut sehingga memicu kerontokan. Pastikan bahan sisir lembut pada rambut dan tidak kasar pada kulit kepala. Untuk yang berambut tipis, pilih sisir dengan sikat yang memiliki bantalan lembut dan bulu sikat alami yang lebih lembut. Sisir jenis ini lebih ramah pada kulit kepala dan tidak mudah merusak rambut.
Rambut keriting
Sisir sikat bergigi jarang dari bahan logam dengan ujung yang bulat bisa menjadi pilihan. Sisir sikat dengan bahan kayu yang lembut merupakan pilihan yang tepat. Bahan kayu, ramah pada rambut sehingga mengurangi risiko gesekan yang mengakibatkan kerontokan pada rambut keriting. Selain itu, bahan kayu bisa menyerap minyak dan menyebarkannya dengan baik ketimbang bahan lainnya.
Pada saat rambut basah, gunakan sisir berbentuk garpu dengan gigi yang jarang untuk merapikan rambut. Merapikan rambut dengan sisir yang terlalu rapat bisa merusak tampilan indah tekstur rambut Anda.
Tips:
1. Cuci sisir teratur paling tidak satu minggu sekali. Kumpulan minyak, produk perawatan rambut, dan debu bisa merusak rambut Anda. Bersihkan sisa rambut dari sisir, cuci dengan sampo lalu keringkan. Jangan cuci dengan sabun mandi karena bisa membuat sisir Anda berminyak dan menganggu keseimbangan minyak rambut Anda.
2. Pada saat rambut basah, hanya gunakan sisir pipih bergigi jarang untuk merapikan rambut. Saat basah, rambut lebih rapuh. Penggunaan sisir dengan gigi yang rapat bisa membuat rambut mudah tersangkut dan patah.
Oleh Puteri Fatia | Yahoo! SHE – Sel, 14 Agu 2012 09:34 WIB